Minggu, 15 Maret 2009

Ninja - The Super Human Technique



Dipercaya berasal dari daratan Cina, yang pada abad ke-6 dibawa ke Jepang bersamaan dengan agama Budha, teknik ‘manusia super’ ini kemudian dikembangkan oleh Shoga No Umako dan Shoutoku Taisi. Mereka kemudian digunakan sebagai pasukan pencari informasi.


Menurut catatan, sekurangmnya terdapat 49 kelompok ninja. Namun dari semuanya, hanya terdapat 2 clan yang terkenal. Ninja Iga dan Ninja Kouga, dengan wilayah kekuasaan mereka sangat strategis , yaitu antara Owari dan Mikawa. Ninja Iga bersal dari era Heian, dengan kemampuan ninjutsu yang kemudian dikembangkan oleh keluarga Hattori. Sedangkan Ninja Kouga bermula dari para samurai keluarga Kouga yang mempelajari ninjutsu pada era Kamakura. Pada dasarnya insting ninja adalah menggunakan kemampuannya untuk melindungi diri sendiri. Tak heran jika kemudain mereka berpihak atau bahkan berganti pihak, hanya untuk mendapatkan keuntungan lebih besar bagi clan mereka masing-masing.


Kemunculan pertama ninja adalah pada waktu Magari No Jin [Perang Magari] pada tahun 1487. perang yang berkonflil adalah Ashikaga Yoshinao dengan sasaki Rokkaku. Setelah 3 tahun akhirnya Ashikaga meninggal, dan Sasaki yang dibantu ninja Kouga, lepas dari tekanan. Namun kemudain clan Kouga meninggalkan Sasaki [karena berhasil dibujuk Tokugawa Ieyasu] saat berselisih dengan Oda Nobunaga yang sedang mencoba menyatukan Jepang. Akhirnya pihak Sasaki kalah.


Pada 1579 dan 1581, ninja Iga bertarung dengan Oda Nobunaga [dikenal sebagai Tensho Iga noRan], dan akhirnya kalah. Sedangkan ninja Kouga sendiri wilayahnya dikuasai oleh Toyotoni Hideyoshi, sehingga mereka terpecah. Saat itu Ieyasu kembali menolong mereka. Ia mempekerjakan para ninja ini sebagai pasukan khusus untuk mendukung setiap peperangan yang ada., atau untuk menjaga wilayah kekuasaannya.


Hingga jaman Edo, ninja mengambil peran besar, namun kemudian status sosial mereka menjadi rendah. Bahkan setelah meninggalnya Nobunaga dan Ieyasu, jumlah ninja semakin sedikit, bahakan kemudian menghilang dari tatanan masyarakat Jepang. Dan karena mereka sangat menjaga kerahasiaan clan-nya, sisa-sisa keberadaan mereka sangat sulit ditelusuri. Dan meninggalkan misteri yang tak pernah terungkap jelas…


The weapons

Selain pedang,ninja juga dilengkapi berbagai senjata dan perlengkapan untuk membantu mereka melaksanakan tugas dan mengatasi berbagai rintangan alam. Bisa berupa alat sederhana seperti jarum, pisau, hingga kusarigama yang digunakan para kunoichi [ninja wanita]. Berikut adalah beberapa perlengkapan yang biasa mereka gunakan:

  1. Shuriken [senjata rahasia]. Mungkin lebih cocok disebut “pisau terbang”, merupakan senjata khas para ninja. Kata shuriken berasal dari kata ‘suri’ [telapak] dan ‘ken’ [terbang].
  2. Mizugumo [‘laba-laba air’]. Digunakan oleh mereka untuk menyeberangi sungai. Terdiri dari empat potongan kayu yang disatukan menjadi bentuk lingkaran, dengan pijakan di tengahnya.
  3. Nawa Bashigo [tangga tali]. Untuk memanjat, ninja memiliki banyak jenis tali., diantanya taangga terbang, tangga laba-laba, tangga awan, tangga tali, dan tangga berkait.
  4. Geta [‘sepatu kayu’]. Merupakan bagian mizugumo, untuk membantu lebih cepat bergerak di atas air.
  5. Shinobi Kumade [cakar besi]. Biasanya diikatkan pada tali yang kemudian dihubungkan dengan tongkat bambu. Bisa digunakan sebagai senjata yang melekat pada babu, atau dilontarkan hanya cakarnya saja.
  6. Kunai [penggali tanah]. Berupa pisau pendek untuk menggali tanah, atau membantu bergerak dalam tanah.
  7. Shinobi Gatana [pedang pendek]. Bentuknya tebal dan berat, dengan panjang hanya 60 cm, biasanya digunakan untuk menusuk awan, atau sebagai pijakan saat memanjat. Sedangkan sarungnya bisa digunakan sebagai ‘tabung’ untuk bernafas saat berada di bawah permukaan air.


The rules

Ada beberapa aturan utama yang tidak boleh dilanggar oleh seorang ninja, yaitu:

  1. ia tidak boleh menggunakan kemampuan dan kekuatannya untuk kepentingan pribadi, terlebih untuk suatu kejahatan.
  2. ia harus merahasiakan identitas dirinya yang sesungguhnya, dan tak boleh diketahui orang lain bahwa ia seorang ninja.
  3. ia harus melaksanakan misinya dengan segala cara, meski harus membuang harga diri, ego, dan rasa malu.
  4. ia harus menjaga agar rahasia atau strategi atau ilmu ninja tak diketahui umum, kalau perlu mempertaruhkannya dengan nyawa.

Peraturan ini mungkin terdenagr sederhana dan mudah dilakukan, namun sesungguhnya tidak demikian. Karena pekerjaan mereka sebagai pencari info atau atau mata-mata, maka jika sampai tertangkap, pihak musuh sangat mungkin melakukan penyiksaan dengan berbagai cara untuk mengetahui rahasia pekerjaan mereka. Belum lagi mereka harus selalu manjaga jarak dengan orang lain. Mereka tidak bisa menjalani kehidupan social yang normal, dan harus sering hidup sendirian. Maka tak heran jika disebutkan bahwa kunci kesuksesan seorang ninja adalah keteguhan hati dibantu dengan peraturan atau disiplin yang keras.


by: japanniq.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar